Mengenang Masa Kecil Lewat Mainan Hits 90-an


Menceritakan kenangan masa kecil itu nggak mungkin bisa selesai sehari semalam, nggak cuma dengan orang tua dan saudara, tapi juga dengan teman-teman. Saya menghabiskan masa kecil dan remaja saya di Bekasi bagian utara, di sebuah perumahan yang cukup luas.

Waktu SD, jarak dari sekolah ke rumah bisa ditempuh dengan bersepeda selama 15 menit. Setelah SMP malah sekolah saya cuma sekoprolan dari rumah. Saking dekatnya sampai bel sekolah bisa terdengar sampai ke rumah, dan saat itulah saya baru berlari menuju sekolah.

Karena jarak tempuh yang dekat dari rumah itu saya jadi punya banyak waktu bermain dengan teman-teman sekitar kompleks. Saat pulang sekolah kami biasa bersepeda bersama ke rumah masing-masing. Setelah tidur siang kami berkumpul lagi di lapangan kompleks dan bermain bersama. Usai maghrib lokasi kumpul kami pindah ke TPA di Masjid kompleks, pokoknya sejak pagi sampai malam temannya ya itu-itu saja.

Bertahun-tahun main dan belajar dengan teman yang sama membuat hubungan kami seperti saudara, bahkan setelah kami kuliah, bekerja, dan pindah kota kami masih tetap sering saling sapa melalui Facebook dan Whatsapp Group.

Baca juga Bijak Bermedia Sosial, Ciri Generasi Milenial Cerdas

Di WAG itu kami sering bernostalgia, mengingat sekolah, guru-guru ajaib, dan permainan yang sering sekali kami mainkan dulu, Mainan-mainan yang sekarang sudah jarang sekali saya lihat dimainkan. Dari aneka permainan itu, ada 5 yang nggak pernah ketinggalan saya mainkan bersama teman-teman setiap hari.

1. Boneka Kertas

source: idntimes.com
Banyak yang menyebut bonek kertas ini baju-bajuan. Demi bisa punya banyak mainan ini saya sampai nggak jajan. Setelah pulang sekolah buru-buru ganti baju, makan, lalu dimulailah pagelaran fashion show di teras rumah bersama anak tetangga. Masing-masing dari kami biasanya akan mengeluarkan koleksi terbaru. Secara nggak sadar permainan ini sudah mengasah skill OOTD kami sekarang. LOL.


2. Lompat Tali Karet

source: idntimes.com
Karetnya beli yang kiloan di warung, lalu saya jalin sendiri, kala itu tebal dan panjang karet bisa jadi semacam prestis lho, makin tebal dan panjang karet yang kita punya, makin keren lah kita :))


3. Gobak Sodor

source: idntimes.com
Saya dan teman-teman biasa menyebutnya galaksin. Sering kami mainkan saat jam istirahat atau setelah pulang sekolah. Mama bilang mainan ini yang bikin kulit saya gosong dan ngedoff, buakakakak.


4. Engklek

source: idntimes.com
Permainan yang membutuhkan kekuatan dan kesimbangan kaki ini biasanya saya mainkan sore hari sebelum mengaji. Dan ternyata permainan ini sekarang mulai dilestarikan lagi di sekolah-sekolah. Di sekolah anak-anak saya pun ada beberapa sudut lapangan yang digambari pola engklek supaya anak-anak bisa bermain saat jam istirahat. Senangnya :)

5. Pancasila 5 Dasar

source: idntimes.com
Saya dan teman-teman selalu memainkan ini di dalam kelas, setelah selesai mengerjakan tugas tapi guru belum kembali ke kelas. Cara mainnya bersama teman 2-4 orang, masing-masing anak mengajukan sejumlah jari, lalu dihitung menggunakan huruf A,B,C,D. Huruf di jari terakhir itu yang akan digunakan sebagai tebakan, nanti kita harus menyebutkan satu kata atau nama sesuai kategori yang disepakati. Misalnya nama artis, maka kita harus cepat memikirkan sebuah nama dan menyebutkannya dengan cepat.

Sampai sekarang saya masih sering memainkan Pancasila 5 Dasar ini bersama anak-anak saya, lumayan sekali untuk melatih daya tanggap, kecepatan berpikir dan rasa sportifitas mereka.


kalau teman-teman dulu biasa main permainan apa di sekolah dan di rumah? Sama nggak dengan saya? :)


Day25


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan baik ya temans, maaf sementara saya moderasi dulu :)