Tips Menjaga Pencernaan Sehat Agar Aktivitas Lancar

Motherhood is like a walk in the park.
A Jurassic Park..

Pertama kali membaca quote ini saya langsung ngakak. Tapi dipikir-pikir benar juga sih, once you become a mom, there is no easy way out. Setiap hari adegannya mirip film Jurassic Park yang penuh kejutan, kadang kita dibuat terkagum-kagum, kadang ketakutan, berantakan di mana-mana, dan akhirnya ya tetap happy ending. Hahaah.

Bukan nggak bersyukur, justru sekarang ini saya sedang sangat menikmati peran sebagai ibu. Anak-anak sudah melewati fase tantrum, makan-mandi-berpakaian nggak perlu diladeni lagi, bisa diajak diskusi dan negosiasi, tapi ya tetap saja nggak seindah iklan-iklan di televisi itu, dimana anak-anak sarapan dengan cepat dan tenang, lantai rumah selalu mengkilat tanpa ceceran lego dan kaos kaki kotor, si ibu sempat bergincu sebelum mencuci. Kenyataannya?

Sejak memutuskan nggak pakai asisten rumah tangga, urusan domestik seperti masak, mencuci, setrika, antar jemput sekolah saya kerjakan sendiri, dibantu si bapak lah kadang-kadang. Semua saya lakukan sambil bermain dengan si adik, menemani kakak belajar dan mengaji, sesekali mengepel genangan air di dapur setelah kakak mencuci piring, meyapu ceceran gula setiap adik selesai membuat es teh, mencari keping lego berukuran setengah senti di belakang lemari yang beratnya minta ampun, membongkar mobil remote yang saklarnya mati, mengejar-ngejar kelinci yang kabur ke rumah tetangga karena adik lupa menutup pintu kandangnya, memompa ban sepeda yang bolak balik gembes, atau sekedar membereskan mainan yang rasanya bisa keluar sendiri dari kotaknya.

Kids are always full of energy until someone says "clean up"..
Then they become so tired -__-

Belum cukup bertualang di rumah. Saya dan suami membuat resolusi mengajak anak-anak lebih dekat dengan alam seperti menyusuri deretan pantai cantik di Gunung Kidul, menikmati kesejukan hutan-hutan pinus di Bantul, dan berenang di bawah air terjun Kulon Progo.

Tapi saya sadar semua itu hanya bisa saya lakukan kalau tubuh saya sehat dengan stamina prima. Meski seluruh hasil tes kesehatan seperti kolesterol, trigliserid, dan gula darah masih di angka normal, bukan berarti saya nggak punya keluhan soal kesehatan. Apalagi keluhan soal lemak, buanyaaak :)))

Biasanya karena keasyikan mengerjakan urusan domestik atau membuka sosmed bekerja di depan laptop, saya sering menunda jam makan dan jarang berolahraga, akhirnya sistem pencernaan saya bermasalah. Asam lambung naik, perut kembung, dan sembelit jadi keluhan hampir setiap hari, kelihatannya sepele sih, tapi cukup mengganggu aktivitas dan suasana hati juga, boro-boro mau travelling sambil bawa bocah, yang ada saya malah sering uring-uringan dan malas bergerak.

Itu sebabnya saya mulai berusaha merubah pola hidup, menambahkan beberapa kebiasan baik yang bisa membantu pencernaan tetap sehat. Karena sistem pencernaan yang sehat akan menjaga metabolisme dan fungsi kekebalan tubuh dengan baik, kita jadi tidak mudah sakit dan selalu bersemangat.

Oh ya, pencernaan sehat juga menghasilkan kulit wajah yang lebih glowing lho, saya pernah baca bahwa letak tumbuhnya jerawat bisa menjadi petunjuk masalah pencernaan, misalnya jerawat di dahi disebabkan oleh gangguan pada usus halus, lalu jerawat di area hidung bisa jadi akibat sering sembelit. Nah, karena saya juga seorang acne fighter, jadi makin semangat menjaga saluran cerna agar tetap sehat deh, demi kulit mulus cyiin.. Beberapa kebiasaan baik yang sekarang rutin saya terapkan adalah:

1. Menjaga Asupan Cairan

Minum, minum, dan minum. Itu yang selalu saya ingat, di samping bertujuan menghidrasi tubuh, air berperan penting melarutkan zat gizi, oksigen dalam darah dan membantu fungsi saluran cerna. Air yang bekerja sama dengan serat mampu membuat makanan bergerak lebih cepat di saluran cerna dan melunakkan massa feses, kita pun bebas dari sembelit. Konsumsi air yang dianjurkan dalam sehari adalah 2 liter untuk wanita dewasa dan 3 liter untuk pria dewasa.

2. Teratur Berolahraga

Aktivitas fisik yang teratur seperti berjalan kaki atau bersepeda selama 20 menit setiap hari bisa menguatkan otot perut, menstimulasi otot-otot usus berkerja lebih maksimal, mendorong makanan agar tidak terlalu lama berdiam di dalam usus, jika makanan tidak berlama-lama di dalam usus kandungan airnya masih tinggi sehingga konsistensi massa hasil cerna (feses) tidak terlalu keras dan mencegah konstipasi.

3. Memilih Makanan Tinggi Serat 

Pastinya sudah sering sekali mendengar keistimewaan serat bagi pecernaan kita yaa. Memenuhi asupan harian serat sebanyak kurang lebih 25 gram mampu melancarkan pergerakan makanan dalam usus, membantu proses metabolisme enzim pencernaan, dan menjaga konsistensi hasil cerna. Serat-ini bisa kita dapatkan dari buah dan sayur segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

4. Rutin Mengkonsumsi Lidah Buaya

Lidah buaya atau Aloe Vera selain sebagai bahan alami perawatan kulit, juga biasa digunakan oleh nenek moyang kita untuk menjaga kesehatan pencernaan. Gel yang terdapat pada daun lidah buaya mengandung banyak sekali vitamin A, vitamin B, dan asam amino esensial yang membantu penyerapan nutrisi di dalam saluran cerna.

 

Zat aloemodyne dan allomitin yang terkandung di dalam lidah buaya mampu mendukung proses penyembuhan iritasi lambung dan mengatur asam lambung yang berlebihan. Lidah buaya juga memiliki zat pencahar alami yang bisa membantu pergerakan usus dan mengatasi sembelit. Selain itu lidah buaya juga bersifat antivirus, antibakteri, dan anti inflamasi yang mampu mencegah resiko infeksi usus dan rasa begah. Pertumbuhan mikroba baik yang bertugas menurunkan produksi gas penyebab kembung di dalam usus juga terbantu dengan rutin mengkonsumsi lidah buaya.

Jika ingin mengkonsumsi lidah buaya, pilih yang berbatang besar, segar, dan berdaging tebal. Kupas kulitnya yang berwarna hijau, cuci bersih dibawah air mengalir sampai lendirnya hilang, baru di potong-potong sesuai kebutuhan. Lidah buaya bisa dikonsumsi dengan cara dibuat campuran es buah, puding atau jus. Jus lidah buaya adalah minuman yang bersifat alkali atau basa, dengan rutin mengkonsumsi jus lidah buaya keseimbangan PH tubuh kita akan terjaga, karena tubuh yang terlalu asam (bukan asem apalagi kecut yaa..) dipercaya dapat lebih mudah terserang berbagai penyakit.

Menurut Dr James F. Balch, penulis buku Prescription for Natural Cures, meminum seperempat gelas jus lidah buaya sebanyak tiga kali sehari dapat membntu menyembuhkan maag. Tapi beliau juga memperingatkan wanita hamil, menstruasi, minum pil KB dan menyusui untuk menghindari mengkonsumsi lidah buaya.

Source: Bukalapak

Yang jadi masalah, kadang saya malas nggak punya waktu untuk mengolah lidah buaya menjadi jus, proses pencuciannya itu butuh waktu yang nggak sebentar, dan saya pun pelan-pelan meninggalkan kebiasaan meminum jus lidah buaya ini, hiiks :(

Sampai akhirnya saat belanja bulanan saya menemukan varian terbaru Herbadrink, yaitu Lidah Buaya. Wah ini dia! Karena sebelumnya saya sudah sering mengkonsumsi Herbadrink varian Sari Jahe, Sari Temulawak, dan Sari Kunyit Asam, saya nggak ragu lagi untuk langsung mencomot si Herbadrink Lidah Buaya ini dari rak.

Herbadrink Lidah Buaya

Yang paling terlihat dari kemasannya adalah tulisan sugar free alias bebas gula. Dan memang Lidah Buaya Herbadrink di produksi tanpa pengawet dan mengandung Sukralosa, pemanis buatan tanpa kalori yang tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat, kontrol glukosa darah jangka pendek dan panjang, atau pelepasan insulin. jadi aman dikonsumsi oleh orang yang sedang menjalani diet gula. Penggunaan Sukralosa juga telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan diizinkan digunakan pada makanan dan minuman di hampir 80 negara termasuk Indonesia. 

Herbadrink Lidah Buaya ini dikemas dalam kemasan sachet yang praktis, higienis, tinggal seduh, dan tanpa endapan. Membuatnya asyik sekali dibawa berpergian. Saya cukup membawa air putih dalam botol minum, saat haus tinggal sobek sachetnya dan tuang Herbadrink Lidah Buaya kedalam botol, kocok sebentar lalu teguk.

Tinggal sobek sachetnya dan tuang ke dalam botol minum.

Praktis dinikmati di manapun dan kapanpun.

Nggak perlu khawatir dengan keasliannya ya, karena semua varian Herbadrink diproduksi sesuai resep tradisional Indonesia dan diproses dengan teknologi tinggi yang terjamin higienitasnya. Sama seperti tanaman lidah buaya, Herbadrink Lidah Buaya berkhasiat memelihara kesehatan pencernaan dan membantu melancarkan buang air besar tanpa efek mules. Nah, beneran cocok buat dibawa travelling kan? Apalagi varian Herbadrink mudah sekali ditemukan di berbagai minimarket dan supermarket besar, jadi saat kita sedang dalam perjalanan tinggal melipir sebentar ke minimarket pinggir jalan :)

Saat pertama meminum Herbadrink Lidah Buaya saya menemukan rasa yang sama dengan jus lidah buaya buatan sendiri, malah lebih enak yang ini karena manisnya pas, tanpa rasa getir atau pahit :)

Jadi, kebiasaan baik apa yang sudah kamu lakukan untuk menjaga kesehatan saluran cerna? Apakah sama seperti saya yang sering mengkonsumsi lidah buaya? 

Share di kolom komen yuk.. Terima kasih :)