Cara Mengajari Anak Menabung Untuk Melatih Kemandirian

cara mengajari anak menabung

Akhir tahun ajaran sekolah selalu jadi saat yang meyenangkan untuk Arka dan Raya, selain bisa menikmati libur panjang, uang tabungan mereka selama setahun di sekolah dibagikan oleh gurunya. Meski jumlahnya nggak seberapa, tapi menyisihkan uang jajan untuk ditabung di sekolah adalah salah satu cara mengajari anak menabung yang akan bermanfaat untuk membentuk karakternya. Anak-anak akan terbiasa menjalani pola hidup hemat, bisa memilih antara 'need' dan 'want', mampu mengatur keuangan sendiri, serta melatih anak berinvestasi.


Dan sebentar lagi lebaran, akan ada tradisi 'salam tempel' yang membuat beberapa anak bisa jadi jutawan dalam sehari. Ini lah waktu yang tepat mengajari anak menabung agar uang hasil 'salam tempel'nya tidak langsung habis untuk hal-hal yang kurang berguna.

Menabung membutuhkan konsistensi, tekad yang kuat untuk menyisihkan uang setiap hari dan memprioritaskannya sebagai sebuah kewajiban. Dengan rajin menabung karakter anak terbentuk menjadi pribadi yang disiplin. Manfaat dari mengajari anak menabung lainnya adalah mengasah potensi kemandirian anak, karena saat anak membutuhkan suatu barang dia bisa langsung membelinya dengan uang tabungannya.


Tapi ternyata, nggak semua anak bisa menabung. Ada yang kesulitan mempertahankan konsistensi hingga tabungannya jarang terisi. Ada juga yang merasa lebih mudah langsung meminta kepada orang tuanya dibanding harus susah payah berhemat. Saat ini lah kita harus membantu anak-anak mengenalkan manfaat menabung dan mengajari anak menabung.

Cara Mengajari Anak Menabung


1. Kenalkan konsep uang dan tujuan menabung

Sebelum mengajari cara menabung kepada anak usia dini, sebaiknya anak sudah mengerti konsep uang sebagai alat tukar dan alat membayar. Jelaskan juga tujuan kita menyimpan uang. Jelaskan pada anak jika ia ingin membeli sesuatu, ia butuh lembaran kertas bernama uang untuk ditukar dengan barang yang diingikannya. Misalnya saja “Kalau Adek mau mainan, Adek harus punya uang, nanti uangnya ditukar sama mainan itu.”

Selanjutnya jelaskan bahwa uang yang dibutuhkan untuk membeli mainan itu harus dikumpulkan dulu sampai jumlahnya cukup, cara mengumpulkannya dengan menyimpan uangnya sedikit demi sedikit di suatu tempat, setelah jumlahnya cukup baru ia bisa membeli mainan yang diinginkannya.

2. Jadilah Contoh

Anak-anak, terutama anak usia dini, belum mampu memahami konsep menabung di Bank dan menarik tunai di ATM, jadi berikan mereka contoh konkret dengan cara konvensional. Kita juga harus punya celengan di rumah dan membiasakan diri konsisten mengisinya Kemudian di waktu-waktu tertentu, seperti saat ada anggota keluarga yang berulang tahun, kita bisa membongkar celengan untuk membeli hadiah dan biarkan anak melihat apa yang kita lakukan.

3. Ajarkan anak menikmati proses

Arka dan Raya suka sekali wisata ke alam terbuka, terakhir kali mereka saya ajak menyapa matahari pagi Bromo dari Seruni Point dan sekarang mereka minta diajak ke Dieng. Untuk bisa mewujudkan keinginan itu mereka sudah paham kalau kami harus menabung dulu. Konsekuensinya, jatah makan di luar dan nonton bioskop jadi berkurang. Tapi mereka tidak protes dan kadang malah menolak saat kami ajak jajan di hari minggu, alasan mereka, "nanti uangnya habis nggak bisa ditabung."

Cara melatih anak mengatur keuangan

4. Ajarkan sisihkan dulu, bukan sisakan

Dulu kita selalu diajari untuk menabung sisa uang jajan kita. Masalahnya uang jajan lebih sering habis duluan, bahkan kurang, gimana bisa nabung? Jadi lebih baik beri pengertian pada anak supaya mau menyisihkan sejumlah uangnya sebelum digunakan untuk jajan.

5. Ajak anak mencatat pengeluarannya

Anak usia TK biasanya sudah mulai belajar menulis, ketimbang menulis kata-kata standar seperti Budi Baca Buku, lebih baik beri anak buku catatan lucu dan temani dia menulis apa saja yang sudah dia beli dan berapa jumlah yang ia tabung hari ini. Jadi, selain mengajari anak menabung, anak juga akan belajar menulis dan berhitung, dengan demikian potensi cerdas kreatif si kecil akan makin terasah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan baik ya temans, maaf sementara saya moderasi dulu :)