Manfaat Protein Untuk Tumbuh Kembang Anak

Manfaat Protein Untuk Dukung Potensi Prestasi Si Kecil

Membicarakan masalah pertumbuhan anak rasanya nggak akan pernah selesai ya moms? Mulai dari pertumbuhan fisik sampai psikisnya semua ada dramanya sendiri-sendiri. Di #FitFriday ini saya mau berbagi manfaat protein untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Kenapa Protein? Karena protein adalah salah satu senyawa dalam bentuk asam amino yang digunakan oleh tubuh sebagai bahan pembentuk otot, tulang, darah, dan organ tubuh lainnya.


Protein (/pro*te*in/ /protin/)n: Kelompok senyawa organik bernitrogen yang rumit dengan bobot molekul tinggi yang sangat penting bagi kehidupan; bahan organik yang susunannya sangat majemuk, yang terdiri atas beratus-ratus atau beribu-ribu asam amino, dan merupakan bahan utama pembentukan sel dan inti sel.
-kbbi.web.id/protein-

Protein atau asam amino berfungsi membantu pertumbuhan, penyembuhan, penggantian jaringan dan sel tubuh yang mati atau rusak. Sebagian besar organ tubuh, otot, struktur tulang, gigi dan rambut disusun oleh protein. Selain itu protein juga digunakan untuk pembuatan hemoglobin (Hb), bagian dari sel darah merah yang menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Protein juga bertugas melawan penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, mengangkut dan mengedarkan lemak, mineral, oksigen dan vitamin ke seluruh tubuh.


Pada anak di masa pertumbuhan, kekurangan protein bisa menyebabkan beberapa gangguan tumbuh kembang, diantaranya: 
  1. Marasmus, sebuah penyakit akibat kekurangan protein dan kalori yang cukup parah hingga anak kehilangan lemak dan otot tubuhnya dan tidak bisa tumbuh seperti anak normal lainnya. Pada kasus yang sudah parah, marasmus dapat menyebabkan kematian. Gejala utama dari marasmus adalah hilangnya lemak di tubuh dan wajah yang membuat tulang terlihat lebih menonjol di permukaan kulit. Gejala lainnya adalah diare, kelelahan, pusing-pusing, kulit kering, dan rapuh.
  2. Cachexia, adalah suatu keadaan kekurangan protein yang mengakibatkan terjadinya penipisan otot rangka. Penyakit ini akan membuat berat badan turun, gagal ginjal, penyakit paru, hingga kematian.
  3. Kwashiorkor, Kondisi malnutrisi parah akibat tubuh kekurangan protein atau kalori. Penyakit ini karena ada sel tubuh yang tidak mendapatkan protein. Akibatnya, fungsi normal sel mati dan tidak dapat berkembang. Kwashiorkor bisa menyebabkan berbagai kondisi serius lainnya pada anak, misalnya:
  • Stunting yang merupakan kondisi tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibanding tinggi badan orang seusianya. Penyebab stunting karena kolagen (jenis protein fibrosa) yang berfungsi membantu membangun massa otot dan pertumbuhan tulang tidak mampu untuk menjalankan tugasnya akibat kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga masa awal anak lahir. 
  • Rambut dan kuku susah tumbuh karena anak kekurangan jenis protein kolagen dan keratin yang merupakan penyusun kulit, rambut, dan kuku. Pada kondisi ini kuku lebih mudah kering, rapuh, rentan mengelupas dan berubah warna jadi lebih terang atau lebih gelap. Warna rambut juga berubah kemerahan atau oranye, folikel rambut menyusut dan membuat rambut lebih mudah patah serta rontok.
  • Terjadi pembengkakan pada beberapa bagian tubuh akibat anak kekurangan protein albumin, Albumin terletak di dalam plasma darah, fungsinya untuk mempertahankan tekanan onkotik (kemampuan untuk menarik cairan ke dalam sirkulasi darah). Saat anak kekurangan albumin, tekanan onkotik berkurang dan cairan menumpuk di jaringan hingga menyebabkan pembengkakan (edema). Biasanya, pembengkakan terjadi rongga perut. Ini sebabnya anak penderita kwashiorkor memiliki perut yang buncit dengan tubuh yang sangat kurus.
Duh, ternyata akibat kekurangan protein ini nggak main-main yaa moms :( Untuk itu kita wajib mengoptimalkan asupan nutrisi anak sejak 1000 hari pertama kehidupannya agar seluruh potensi prestasi anak dapat berkembang optimal.

Tetapi, ada yang perlu kita perhatikan saat memberikan protein pada anak, karena kelebihan protein ternyata tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein biasanya juga tinggi lemak yang bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas. Selain itu kelebihan protein juga dapat menganggu fungsi ginjal untuk membuang hasil metabolisme yang tidak terpakai.

Lalu bagaimana cara kita memenuhi kebutuhan protein sehari-hari? Sebenarnya nggak susah kok, karena sumber pangan protein mudah ditemukan dalam keseharian kita. Untuk sumber pangan protein hewani ada daging, ikan, telur, susu, serta seafood dan hasil olahannya. Sementara sumber pangan protein nabati meliputi kacang-kacangan, kedelai dan hasil olahannya, seperti tempe, tahu, dan susu kedelai. 

Saya sendiri berusaha memasukkan 2 porsi pangan protein dalam menu harian anak-anak saya, misalnya ikan dengan tempe, daging sapi dengan tahu, atau telur dengan sup kacang merah, tinggal dikombinasikan sesuai selera anak saja.

Manfaat Protein Untuk Dukung Potensi Prestasi Si Kecil
Daging dan telur sebagai sumber pangan tinggi protein

Manfaat Protein Untuk Dukung Potensi Prestasi Si Kecil
Omelet daging makaroni keju. Menu daging, telur, dan keju dalam variasi yang berbeda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkomentar dengan baik ya temans, maaf sementara saya moderasi dulu :)