Berburu Dekorasi Rumah Vintage di Pasar Triwindu Solo

Pasar Triwindu Solo

Gerimis tipis menyapa saat taksi online yang kami tumpangi berbelok memasuki parkiran Pasar Triwindu Solo. Saya dan kedua sahabat bersorak girang melihat deretan kios berisi barang antik dari kejauhan. Sejak suka mengikuti photo challenges di Instagram, salah satu mimpi kami adalah mengunjungi Pasar Triwindu Solo, surganya pemburu barang kuno dan vintage yang biasa di pakai sebagai properti foto produk atau foto makanan.


Pasar Triwindu memang salah satu ikon wisata Kota Solo yang khusus menjual barang kuno dan antik. Mulai dari dekorasi rumah vintage seperti lampu antik, gagang pintu kuno, hiasan dinding, piring antik, gelas dan cangkir antik, sendok garpu tembaga, toples kuno, hingga barang-barang koleksi seperti uang kuno, perangko kuno, seterika kuno, kain batik tulis, tv hitam putih, kamera kuno, mesin tik, koper yang sangat vintage hingga sepeda atau apa saja yang masuk ke dalam kategori antik.


Sejarah Pasar Triwindu Solo

Lokasi Pasar Triwindu berada di Jalan Diponegoro, Ngarsopuro, tepat di depan Pura Mangkunegaran. Pertama kali berdiri pada tahun 1939 untuk memperingati acara naik tahta Adipati Sri Mangkunegara VII yang ke-24 atau tiga windu (Triwindu). Windu adalah sebutan penanggalan Jawa untuk 8 tahun, sedangkan tri adalah tiga, jadi Triwindu artinya 3 kali 8 tahun atau 24.

Pasar Triwindu juga pernah berubah nama menjadi Pasar Windujenar. Dulunya adalah alun-alun Mangkunegaran sebelum beralih fungsi menjadi salah satu ikon wisata kota Solo setelah diresmikan pada tahun 2011 oleh Walikota Solo, Bapak Joko Widodo.

Pasar Triwindu Solo

Pada awal berdiri, cara penjualan di pasar ini menggunakan sistem barter dengan menggelar dagangan di atas meja, barang-barang yang dijual adalah barang kuno. Seiring makin banyaknya pedagang yang berjualan di Pasar Windujenar, pada tahun 1960 mulai dibangun kios-kios untuk menggelar dagangan mereka.


Menyusuri Lorong Waktu Di Pasar Triwindu

Sesaat setelah melangkah masuk aku seperti melewati lorong waktu. Deretan cangkir, piring, dan toples kuno mirip punya Si Mbah menyambut kami. Ada juga aneka lampu hias antik tergantung di sudut-sudut kios, memaksa diri untuk bertanya berapa harganya. Untung kali ini kami ke Solo naik Kereta Prameks, hasrat mengadopsi barang pecah belah seketika raib mengingat perjalanan pulang  ke Jogja yang pasti akan berdesakan dengan banyak pengguna Prameks lainnya.

Baca juga Berburu Properti Foto di Pasar Beringharjo Yogyakarta

Pasar Triwindu Solo
Lorong berisi aneka lampu hias di Pasar Triwindu

Bangunan Pasar Triwindu terdiri dari 2 lantai dengan lebih dari 200 kios di dalamnya. Benda-benda berukuran kecil yang berfungsi sebagai pajangan seperti piring, gelas, sendok, toples, uang kuno, dan kain berada di lantai satu. Sementara benda-benda dengan ukuran besar, seperti telepon kuno, gramafon, lemari, tempat tidur, hingga otomotif dan onderdil bekas berada di lantai dua. 

Yang perlu diingat, Pasar triwindu bukan pasar loak, jadi jangan berharap kamu akan mendapatkan harga murah untuk setiap barang yang dijual. Butuh skill menawar yang mumpuni dan kejelian melihat kualitas barang saat berbelanja di sini. Untuk barang dengan nilai sejarah tinggi, benar-benar kuno, atau barang yang memang langka yha jangan berharap dapat harga miring. Tapi untuk barang-barang replika, bolehlah kamu kerahkan seluruh keahlian menawarmu. Penjual di sini baik-baik kok, nggak ada tuh yang manyun karena kita nggak jadi beli meski sempat ganjen nawar ini dan itu.

Pasar Triwindu Solo
Teko dan gelas enamel kuno, harganya lebih mahal dari teko replika

Pasar Triwindu Solo
Nah, kalau yang ini teko enamel replika,
boleh ditawar dengan tega :)

Jangan malas buat cek toko sebelah :) Kadang untuk barang dengan kualitas sama bisa dibanderol dengan harga yang sangat berbeda. Pengalaman saya saat membeli sendok garpu tembaga, di kios tengah pasar, sepasang sendok dan garpu dihargai 25 ribu. Tapi di bagian belakang pasar, saya mendapatkan harga 10 ribu rupiah untuk sepasang sendok garpu tembaga dan kuningan, tanpa menawar! Karena saya berniat membeli enam pasang, baru deh saya tawar menjadi 50 ribu rupiah untuk enam pasang itu, dan langsung dibungkus oleh penjualnya, yay!

Pasar Triwindu Solo
Sendok garpu kuno dari tembaga dan kuningan

Pasar Triwindu Solo
Kalau digosok keluar jin-nya nggak ya?

Pasar Triwindu Solo
Lampu ala timur tengah yang membuatku jatuh hati

Pasar Triwindu Solo
Yang ini akan cocok sekali sebagai hiasan
di rumah bergaya tradisional

Pasar Triwindu Solo
Nggak tahan mau adopsi semuanya

Pasar Triwindu Solo
Yang ini sih lucu buat di foto saja :)

Pasar Triwindu Solo
Lampu petromaks paling unyu yang pernah ku lihat

Pasar Triwindu Solo
Boks telepon yang pernah jadi saksi
banyak kisah cinta di masanya. LOL.

Nah, jika teman-teman sedang berkunjung ke Solo, sempatkan berkunjung ke Pasar Triwindu yaa.. Pasar Triwindu Solo buka jam 09.00 WIB hingga pukul 17.00 setiap hari. Nggak susah mencari pasar ini karena letaknya di tengah kota dan sudah sangat terkenal di Solo. Fasilitas umumnya juga lengkap, tersedia toilet, mushala, kantin, serta lahan parkir yang lumayan luas.


Selamat piknik :)



54 komentar:

  1. Aku dulu udah sampai di depan pasar Triwindu, Mbak. Mau masuk jireh! Takut nggak bisa nawarnya. Waktu itu pasarnya sepi banget soalnya, Mbak. Jadi takut kalau kepremo! Hahahhaa.

    BalasHapus
  2. Belum pernah ke Pasar Triwindu Solo nih aku. Lampu petromaks cakep dan imut ya. Tetangga masih ada juga ternyata punya teko yang mirip kayak foto teko-teko di postingan ini.

    BalasHapus
  3. Kok lucu lucu ya mba, bokap nyokap ku juga koleksi barang barang kuno begini. Sayang cuma dipajang doank ga dipakai hehehe *minta di geplak emak*

    BalasHapus
  4. Aku udah pernah ke pasar Triwindu di Solo. Luas ya tempatnya dan ditata tiap jenis barang antik yang ada di sana. Anakku yang ikut jalan-jalan, tertarik dengan berbagai onderdil dan variasi motor dan mobil yang unik. Kayaknya waktu itu aku masih belum puas keliling karena ada beberapa toko yang tutup. Kayaknya pas hari Jumat, pada shalat mungkin ya

    BalasHapus
  5. Sejak lulus kuliah, entah baru berapa kali ke Solo, mungkin terakhir ke solo sekitar 8 tahun lalu, udah lama bangeeet.
    Aku kangen makan salad, makan cabuk rambak banyak lagi deh mba, jadi curcol nih aku

    BalasHapus
  6. Ini semacam salah satu pasar barang kuno di Surabaya. Cuma kayaknya lebih besar pasar Triwindu ini. Jadi buat kalian yg di Jawa Timur, silahkan ke daerah pasar dekat kembang kuning. Kalau merasa pasar triqindu ini kejauhan. Cuma dari segi harga, saya saya kurang mengerti perbandingannya.

    BalasHapus
  7. Waaahhh, ini pasar yang harus saya kunjungi sambil dipandu nih, kalau gak bakal kalap.
    Barang antiknya lucu-lucu banget.
    beberapa barang ada tuh di rumah mama saya, kayak teko, petromak, bahkan setrika pakai arang.
    Dulu saya aneh aja melihat mama suka ngumpulin barang gitu, eh tapi lama-lama jadi suka ama keantikannya.
    Btw keren banget bisa foto-foto di situ yak, serasa ada di kafe hahaha
    Dan asyik banget bisa foto barang2 tanpa di larang :D

    BalasHapus
  8. Pernah sib ke Solo udah beberapa th yl tris berkunjung ke pasar barang antik, tp agak kecewa karena bukan barang antik yg ki jumpI tp kebanyakan barang yg udsh rada2 rusak. Md2an Yoanna dpt yg dicari fan diinginkan.

    BalasHapus
  9. Wohooo, surga banget ya mbk pasar triwindu buat pecinta barang vintage. Itu yang sepasang sendok lumayan juga ya, 10ribu sepasang. Artinya kalo kesini bener2 harus ceki2 ya,

    BalasHapus
  10. Kalau aku sama suami ke lokasi ini atau sama dua sahabatku..pasti kalao dan lupa waktu. Dulu sering banget bolak balik Pasar Jalan Surabaya, Mayestik Jatinegara, Senen, Pasar Baru, buat hunting barang unik. Andai sejak dulu ada instagram hehehe

    BalasHapus
  11. Mupeng sangad sama barang barang vintagenya. Udah dari jaman kapan pengen ke Solo dan jalan jalan, belum terealisasi. Keknya perlu jadi resolusi tahun baru nih ke pasar Triwindu

    BalasHapus
  12. Aku suka bangeeet sama petromaksnya yang asli warna-warni.. aku pun pasti kalap kalau ke tempat yang lucu begini

    BalasHapus
  13. Cantiik~
    Aku suka lampu ajaibnya.

    Pingin punya kaya gitu...dipasang di taman depan.

    Kalau kuningan, buat pajangan aja kali yaa...?
    Kalau dipake, rada gimanaa...ngerasainnya...
    Errg~

    BalasHapus
  14. Suka banget sama istilahnya, "bagai menyelusuri lorong waktu'

    Lalu tentang alat makan enamel, masya Allah zaman aku kecil dahulu tahun 1970an gitu, serba enamel semua.
    Eee, sekarang malah jadi barang unik yak.

    BalasHapus
  15. wah, barang2 lawas yg unik dan langka ada ya di pasar windu...aku sendiri suka lihat barang unik tapi belum berniat untuk membelinya. sekedar suka melihatnya aja.

    BalasHapus
  16. Bagu banget barang-barangnya apalagi lampu mbak. Baru tahu kalau ada pasar yang menjual khusus barang-abarang antik. bisa di list nih mbak

    BalasHapus
  17. Wew aku demen banget nih dengan barang barang vintage. Bisa gila aku kalo berkunjung ke sana keknya wakaka. Di rumah mama ada beberapa barang barang peninggalan lama zaman nenek yg disimpan dengan baik. Mungkin sifatku sama kek alm. Mama yg suka dgn barang barang antik :D

    BalasHapus
  18. Pasar barang antik ,pasar triwindu memang mempunyai daya tarik bagi peminat fotograpi dan kolektor.

    BalasHapus
  19. Disini surga para pecinta vintage banget ya banyak barang2 jadul yang eksotis. Aku suka seneng sih liat barang vintage kalau untuk koleksi belum kepikiran soale rumahku masih kecil jadi susah naro barang hehe.

    BalasHapus
  20. Wah Pasar Triwindu Solo termasuk tempat yg unik nih. Pasti bagus deh buat diposting di Instagram hehehe

    BalasHapus
  21. Cocok banget ni buat kakak sepupuku.... Dia juga suka nyari barang-barang antik seperti ini Mbak. Kalau ke kampung-kampung keluyuran sering jadi bawa pulang barang lusuh-lusuh hihihi.... Kalau ke Pasar Triwindu pasti betah deh....

    BalasHapus
  22. Mb aku pengen asah juga kemampuan fotoku jadi mau ikutan photo challenge 2019 asah skill ini hahaha

    jadi pengen berburu juga barang antik nih btw mba belajar shotnya otodidak apa ikutan kursus gitu?

    aku ya Solo taunya pasar Klewer doang wkk

    BalasHapus
  23. Wah asyik nih...sayang waktu jalan2 ke Solo ga sempat kw pasar ini..padahal wkt itu kita main ke beberapa pasar juga ...

    BalasHapus
  24. Aku suka liat barang2 jadul nih..tapi ga suka kalau utk koleksi soalnya manfaatnya jd buat pajangan aja.hahaha...jd kangen Solo yg
    mengasyikan

    BalasHapus
  25. Huaa.. Ini sih jauh lebih gede dari yg di kota lama semarang. Gimana cara bedain enamel asli sama replika?

    BalasHapus
  26. huaaduuhh Mbak, pasti pengen borong semuanya ya itu kalau ndak mikir gimana angkutnya nanti pulang ke rumah.
    Duuhh, saya aja yg lihat jadi mupeng ini Mbak.
    Mbak, kenapa gak jualan online barang2 vintage gini aja sih? kan senang hunting gitu ;)

    BalasHapus
  27. pasar triwindu ini jadi surga banget buat mereka yang suka barang-barang vintage yaa, Mba. Btw, sendok garpu kuno dan teko kuno itu mirip sama punya nenek saya :)

    BalasHapus
  28. Ah sayang banget deh kemarin saya liburan ke Jogja dan Solo sama sekali gak mampir ke pasar-pasarnya karena liburannya singkat hikz.

    BalasHapus
  29. Mbaaa aku pernah ke sini, tapi bentaran doang dan nggak sempat pepotoan. Di sini tu lengkap banget ya Mba, aku pengen balik lagi ke sini kapan-kapan.

    BalasHapus
  30. Huaaa ... Bisa bingung saya kalau melihat barang vintage begini. Ini mau, itu mau pastinya.

    BalasHapus
  31. Mbak, fotonya cakep-cakep ih..

    Betewe, dulu saya sering ke sini. Gerobak angkringan di kantor suami, yang dijadikan meja makan, beli di pasar triwindu juga. Kami bahkan punya kenalan salah satu pedagang di sana.

    Menurut tetangga saya yang asli Solo, dulunya pasar ini kumuh sekali. Namun, ketika Pak Jokowi menjadi wali kota, beliau mengubahnya menjadi lebih baik. :)

    BalasHapus
  32. Seru banget ya tempatnya unik berburu foto di pasar triwindu ini pasti banyak Spot foto kece dan kalau aku ke sana pasti banyak di fotoku untuk review tempatnya

    BalasHapus
  33. Barang-barang antik gini jadi buruan kolektor atau pencinta fotografi biasanya. Nanti kalau ke Solo mau ke sini ah, mau beli lampu yang ada jin aladin ��

    BalasHapus
  34. Aduduwww bisa kalap atuh kalau main di sini. Unyu unyuuu semua jualannya. Untuk sementara waktu ini cukuplah teko dan gelas enamel replika. Tak sanggup klo kudu beli yang asli :))

    BalasHapus
  35. Baru tahu tentang pasar triwindu, jadi kalau mau belanja barang antik ke sana ya, lengkap dan banyak sekali ya barang antik yang menarik hati, bagus sekali untuk properti foto, keren

    BalasHapus
  36. Yang saya tahu, pasar yang ada di Solo itu, Pasar Klewer. Ternyata ada juga Pasar Triwindu ya..
    Untuk para pencari barang antik dan kuno, kayaknya harus datang pagi-pagi supaya bisa keliling seharian ya...

    BalasHapus
  37. Wah jujur aja saya baru denger pasar triwindu ini mba. Semacam kayak bringharjo di jogja gitu ya? Koleksinya lucu2 ya pemgen nyomot ajaa haha

    BalasHapus
  38. Aku tadi niatnya mau main ke sini tapi ga jadi kami malah muterin pasar Gedhe Solo. Mau makan tengkleng di pasar gedhe eh ternyata pada tutup kyaaaa

    BalasHapus
  39. Waahh..dulu waktu masih kuliah di Jogja aku sering kesini ma temen-temen cuma tuk foto2 ala-ala. Walau dulu ga serapi sekarang..ahh jadi pengen balik lagi ke Solo.

    BalasHapus
  40. ini kaya toko2 antik yang ada di jalan Surabaya, di Jakarta ya mba. Unik dan antik banget barang yang dijual. Ku naksir dengan teko nya...

    BalasHapus
  41. Naksir bangetttt, tapi ku tak pandai nawar2 gitu Mbak. Kudu asah skil tawar menawar yang wajar dulu karena barangnya kan antiq

    BalasHapus
  42. Aku bolak balik ke Solo, tapi belum pernah ke sini

    BalasHapus
  43. Apakah aku harus ke sini sebelum pindah rumah? Hehe bisa kalap nanti pie Iki. Nyari properti food fotografi juga oke ya berarti di sini?

    BalasHapus
  44. Ya ampun gemes banget liat pernak perniknya. Vintage gitu. Apalagi teko dan cangkirnya. Dulu mbahku punya nih mba

    BalasHapus
  45. Wah, pasar yang kayak gini hampir di tiap kota ada ya. Di Bandung pun ada. Aku suka ngeliat tempat-tempat yang berdekorasi vintage. Kayak resto atau kafe gitu. Tapi untuk rumahku, aku kayaknya gak suka. Aku lebih suka yang modern minimalis. Dan aku kayaknya kebanyakan nonton horor. Suka takut dan parno dengan hal-hal berbau vintage.

    BalasHapus
  46. Wow banget, banyak ya benda2 yang bisa dipakai buat hiasan rumah, buat properti foto juga. Banyak yg ala vintage gtu. Hehe iya ya kalau belanja di pasar kyk gtu sebaiknya jelajahi dulu pasarnya, cek2 toko sebelah jg siapa tau harga lbh murah :D

    BalasHapus
  47. Pasar Triwindu ini emang legend banget y Mb selain Beringharjo (Yogya)
    Ke sini tuh berasa bgt Indonesia zanan duluuu
    Kalau aku saking banyakny pilihan sampai bingung akhire g beli wkk

    BalasHapus
  48. semua pasar yang ada di SOLO aku belum pernah ke sana. lihat foto mbak Yoanna jadi pengen ke sana. aku kebetulan ada rencana main ke temen blogger

    BalasHapus
  49. Ya allah cakep2 banget mba, godaan semua ini. Bisa2 kalap aku di sana hehehe.. tapi penasaran juga sih pengin liat2 langsung. Moga nanti ada lagi rezekinya ke Solo

    BalasHapus
  50. Hadduh mba aku ke solo malah belum ke pasar ini. Barang antik mah kesukaanku banget

    BalasHapus
  51. Aku baru tau mba teko enamel itu benda kuno yang berharga ya sampai ada replika nya?
    Soalnya kalau lagi pulang kampung kok hampir setiap rumah saudara ada itu hehe

    BalasHapus
  52. Waaa benerrr. Surga properti bangettttt nih! Jadi inget dulu jaman masih kerja, salah satunya job desc itu nyari props, dan blusukan kemana-mana. Blusukan sekalian ngolor jam banyak di luar kantor jadinya, kwkwkwkwk

    BalasHapus
  53. Semoga suatu hari nanti pas mampir ke Solo bisa kepasar inii. Mantap dah. Pengen juga berburu barang antik dan vintage untuk bahan Poto. Makasih sharingnya mbak. Salam, muthihauradotcom

    BalasHapus
  54. waah paling seneng berkunjung ke tempat2 barang antik kaya gini, rasanya pengen semua di beli :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan baik ya temans, maaf sementara saya moderasi dulu :)