Tampilkan postingan dengan label Self Love. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Self Love. Tampilkan semua postingan

Kartika Soeminar Story: 23 Years of Narcisstic Abuse Survivor

Kartika Soeminar BreakTheSilence

Pernah nggak membayangkan? Suami yang diharapkan menjadi pelindung justru memiliki gangguan kepribadian narsistik dan hadir sebagai sosok penghancur mental dalam hidup? Sedih pastinya, tapi kita bisa memilih, mau bertahan sambil terus terluka atau pergi dan menyembuhkan diri. Kisah hidup ini yang kemarin dibagi oleh Kartika Soeminar, seorang NPD abuse survivor di acara KEB Intimate Session, Break The Silence: 23 Years Of Narcisstic Abuse Survivor pada hari Sabtu, 27 Juli 2024 di Hotel Royal Malioboro, Yogyakarta. 


Mbak Kartika Soeminar adalah narcisstic personality disorder abuse survivor atau penyintas kekerasan gangguan kepribadian narsistik, sebuah gangguan kepribadian yang membuat pengidapnya memiliki sifat narsistik ekstrem, merasa menjadi orang yang paling sempurna dan hebat. Ia akan melakukan apapun demi mendapatkan pujian dari orang di sekelilingnya meski harus berbohong, memanipulasi, mengintimidasi, hingga berpura-pura menjadi korban.

Slow Living: Seni Menyederhanakan Langkah Di Tengah Riuhnya Perjalanan Kehidupan

Slow Living Untuk Menyederhanakan Hidup

Adakah teman-teman yang setiap mendekati pergantian tahun masih rajin menyusun resolusi tahunan? Saya termasuk orang yang suka membuat resolusi, meski diakhir tahun nggak semua bisa tercapai, tetap saja nggak kapok bikin resolusi baru. Dengan membuat resolusi tahunan kita bisa mengevaluasi diri sendiri, menentukan skill apa yang harus ditingkatkan atau diperbaiki di tahun selanjutnya, juga membantu kita menentukan prioritas dan timeline kegiatan sehari-hari. Nah, kebetulan saat ini saya sedang jatuh hati dengan gaya hidup slow living, sebuah gaya hidup yang menuntun pelakunya menjalani hidup dengan cara yang lebih sederhana, tenang, tanpa ketergesaan, tapi tetap berfokus pada tujuan. lalu apa hubungannya slow living dengan menyusun resolusi tahunan?

Menyembuhkan Luka Inner Child Demi Mengasuh Anak yang Bahagia

Menyembuhkan Luka Inner child

"Kita healing yuk Bestieee.. Ke Bali, Bromo, atau ke mana lah, butuh healing banget nih gue, capek sama kerjaan." Sounds familiar nggak sih? Banyak kerjaan butuh healing, banyak tugas kuliah butuh healing, jangan-jangan banyak tagihan paylater juga malah cari healing, hahaah. Padahal healing sendiri artinya penyembuhan, sebuah istilah dalam dunia kesehatan mental saat seseorang sedang berusaha memulihkan diri dari 'luka-luka' akibat pengalaman masa lalu dan trauma yang ada dalam dirinya. 

BPOM Goes To Campus: Pembentukan Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional

Duta Kosmetik dan Jamu Aman Nasional BPOM

Jelang usia 40 tahun, saya dan suami semakin disiplin menjaga kesehatan. Yaa namanya orang hidup, pasti ada aja waktunya sakit, mulai dari penyakit ringan seperti pegal linu sampai penyakit berat seperti diabetes, darah tinggi, atau stroke. Biasanya selain rutin berolahraga dan mengatur pola makan, terkadang kami juga mengonsumsi jamu herbal tradisional yang kami percaya mampu meningkatkan sistem imun dan metabolisme tubuh. 

Kenali Bahaya Merkuri Pada Kulit, Yuk Akhiri Obsesi Berkulit Putih

webinar stop kosmetik bermerkuri

Halo teman-teman, semangat mengawali senin yaa.. Semoga semua kegiatan kita seminggu ke depan diberi kemudahan dan keberkahan. Hari ini saya mau ngobrolin tentang kesehatan kulit dan bahayanya kosmetik bermerkuri bagi kulit kita. Kebetulan saya sempat mengikuti Webinar "Stop Kosmetik Bermerkuri, Akhiri Obsesi Putih Dalam Sekejap, Bangga Dengan Warna Kulitmu" bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada hari jumat 23 Oktober 2020.

Happiness Is..


Ada yang bilang kebahagiaan harus dikejar, diusahakan, dan dicari. Tapi ada juga yang bilang kebahagiaan asalnya dari diri  kita sendiri, saat kita ingin bahagia maka kita akan bahagia. Saya sih nggak akan menyalahkan atau membenarkaan salah satunya, karena saya pernah berpikiran seperti keduanya.

Menjadi Produktif Bersama Koleksi Kesayangan


Bicara tentang koleksi, sejak menikah saya nyaris nggak punya barang koleksi selain baju dan sepatu. Semua barang koleksi masa kecil saya seperti penghapus lucu, kertas surat wangi, perangko kuno, sampai bulu ayam warna-warni (iya saya juga punya koleksi yang fungsinya terlalu absurd ini) tersimpan rapih di rumah Mama dan nggak pernah saya tengok lagi. Padahal menurut beberapa artikel yang saya baca, punya kegemaran atau hobi mengkoleksi barang bisa bermanfaat menjaga kestabilan mental dan pikiran. Karena saat sedang fokus menikmati hobi, kita bisa melupakan berbagai masalah atau beban yang sedang dihadapi.

Menghadiahi Diri Sendiri di Perayaan 11.11

Indonesian Lifestyle Blogger

Tinggal 2 bulan lagi menuju 2019, yang kemarin sempat bikin resolusi awal tahun, sudah berapa yang berhasil terwujud? Saya sendiri termasuk tim tanpa resolusi tahunan. Bukan karena nggak suka, tapi sudah menyerah sekian tahun yang lalu. Semua resolusi yang saya buat selalu berakhir jadi ilusi. Padahal apa yang saya rencanakan itu bukan sesuatu yang muluk-muluk loh. Misalnya dalam hal diet dan olahraga. Jangankan pasang target bodygoals kaya Jennifer Bachdim, bisa rutin sit-up supaya buncit di perut berkurang saja sudah senang. Kenyataannya? Ya tetep aja buncit sampai mau ganti tahun lagi.

Bullet Journal: Seni Melepas Stres Sambil Tetap Produktif

Cara Membuat Bullet Journal



Beberapa waktu yang lalu saya dan teman-teman blogger Jogja mendapat kesempatan mengikuti Workshop Bullet Journal. Workshop ini merupakan rangkaian dari event Kreatif Pasti Sukses bersama Standardpen di Jogja City Mall. Selain Bullet Journal  masih ada workshop lainnya seperti Sketsa, Doodle, dan Teknik Grafito. Kenapa memilih mengikuti workshop Bullet Journal dibanding lainnya? Karena blogger erat kaitannya dengan journal. Pekerjaan kita sebagai freelancer menuntut kemampuan manajemen waktu yang baik yakan? Karena itu kita juga butuh ilmu menyusun jurnal harian dengan benar, gak asal tulis sana, tulis sini, lalu nggak kebaca saking ruwetnya si agenda.