Yuk Pahami Cara Mengelola Keuangan UMKM Agar Business Kita Tak Sekedar Busyness

Cara Mengelola Keuangan UMKM

Selamat Pagi, hari ini kita ngomongin bisnis dan keuangan yuk, kebetulan saya baru dapat ilmu tentang cara mengelola keuangan UMKM dari Prita Ghozie. Hayoo siapa yang belum kenal Mbak Prita? Prita Hapsari Ghozie adalah seorang CEO dan Financial Planner di ZAP Finance, juga seorang financial educator, public speaker, penulis buku-buku literasi keuangan, dan dosen FEB-UI. Pertama kali saya mengenal kiprah Mbak Prita melalui cuitannya di twitter tentang cara mengelola keuangan bagi perempuan. Anak twitter pasti tau lah dengan beliau.


Nah, hari Selasa, 3 September 2019 kemarin saya mendapat kesempatan bertatap muka langsung dengan Mbak Prita di Workshop Program Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak Cara Mengelola Keuangan UMKM yang diinisiasi Visa, bekerja sama dengan Komunitas The Urban Mama, Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Workshop ini bertujuan mengedukasi para pelaku usaha perempuan seputar manajemen keuangan mendasar untuk bisnis mereka. 


Cara Mengelola Keuangan UMKM

Selain Prita Ghozie, acara yang berlangsung di Roaster and Bear, Harper Hotel, Jl.Mangkubumi Yogyakarta ini juga menghadirkan Bapak Riko Abdurrahman selaku Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, dan Bapak Noor Hafid yang menjabat Kepala Bagian Industri Keuangan Non Bank, Pasar Modal, dan Efek Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY. 

Acara dibuka dengan pertanyaan dari Mbak Prita kepada peserta workshop, "Ibu-ibu ada yang punya business?" Hampir semua peserta mengangkat tangan sambil menyebutkan bidang bisnisnya masing-masing, lalu Mbak Prita melanjutkan pertanyaannya, "Itu betulan business atau cuma busyness?"

Cara Mengelola Keuangan UMKM
Prita Hapsari Ghozie dari ZAP Finance

Mak jleb! jleb! jleb!

Benar sih, banyak di antara kita yang mengaku punya bisnis, punya usaha, sibuk keluar rumah urusan ini itu terkait bisnis yang ternyata cuma busyness alias asal kelihatan sibuk aja tapi nggak ada profitnya hahaah. Padahal kalau sudah menyebut bisnis harusnya ya menghasilkan profit. 

Di sini lah Mbak Prita menjelaskan seluk beluk memulai bisnis dan kesalahan-kesalahan yang masih sering dilakukan banyak perempuan dalam mengelola keuangan dalam bisnis. Jadi apa saja sih yang perlu diperhatikan saat akan memulai sebuah usaha dan bagaimana cara mengelola keuangan UMKM yang benar.

Cara Mengelola Keuangan UMKM

1. Mau usaha apa? 

Yha ini sih jelas, jangan sampai hasrat bisnis menggebu tapi nggak tahu apa yang mau dibisnisin, tidur lagi aja deh :p 

Menurut Mbak Prita sebuah bisnis bisa dimulai dari hobi atau kegiatan yang paling kita sukai, kemudian tetapkan target market, bentuk usaha, sampai jam kerjanya. Pikirkan juga butuh partner atau enggak, kalau bersama partner pastikan visi misi bisnisnya seiring sejalan dengan kita, jangan sampai dia pergi pas kita lagi sayang-sayangnya, sakit sist! 

2. Pahami modal dan kebutuhan dasar 

Sebelum menjalankan usaha pahami dulu perbedaan antara modal investasi, modal kerja operasional, dan biaya tetap. 
  • Modal investasi awal adalah properti, fasilitas pendukung, dan pelatihan tenaga kerja. 
  • Modal kerja operasional adalah barang dagangan, dan barang pendukung. 
  • Biaya Tetap adalah biaya listrik, telepon, internet, biaya pemasaran, dan gaji pegawai. 
Satu lagi, UMKM juga tidak lepas dari kewajiban membayar dan melaporkan pajak atas kegiatan usahanya. Jadi jangan lupa masukkan biaya pajak ini ke dalam biaya tetap. 

Pada dasarnya PPh UMKM dibagi menjadi tiga macam:
1. PPh Pasal 4 Ayat 2 atau Pajak UMKM berdasarkan dari omzet penjualan atau disebut juga PPh Final
2. PPh Pasal 21 jika mempunyai karyawan
3. PPh Pasal 23 jika di dalamnya terdapat transaksi pembelian jasa

3. Sumber dana dari mana? 

Yang namanya memulai usaha pastinya butuh dana untuk modal. Bagusnya sih kalau kita sudah punya sumber dana yang berasal dari tabungan atau hasil investasi seperti deposito, reksadana, atau simpanan emas. 

Sebagian ibu-ibu ada yang lebih memilih menggadaikan perhiasan untuk modal usaha. Karena itu Mbak Prita berpesan, jika memang tujuan kita mengumpulkan emas adalah untuk berinvestasi, sebaiknya tinggalkan emas dalam bentuk perhiasan dan beralih ke logam mulia, karena nilai investasinya jauh lebih tinggi. 

Bagi yang tidak memiliki tabungan atau hasil investasi, boleh mempertimbangkan pinjaman dana dari bank, lembaga keuangan (multi finance), dan P2P Lending atau pinjaman online. Cermati bunga yang ditawarkan masing-masing bank dan lembaga, sesuaikan dengan jangka waktu dan kemampuan bayar kita. Untuk pinjaman melalui P2P Lending, pastikan telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. 

Masih menurut Mbak Prita, jika ingin memulai bisnis yang sehat, untuk pinjaman modal usaha sebaiknya tidak lebih dari 50% agar tidak mengalami kesulitan saat harus mengembalikan pinjaman. 

4. Pahami situasi keuangan dan arus kas usaha 

Dalam mengelola suatu usaha, kita akan dihadapkan pada 3 situasi keuangan, yaitu: 
  • Profit atau laba 
  • Loss atau rugi 
  • Break even point atau hanya sekedar balik modal. 
Untuk mengetahui apakah usaha kita sudah mencapai profit atau malah mengalami loss kita harus belajar menghitung menggunakan ilmu financial analysis berdasarkan arus kas (cashflow), laporan neraca (balance sheet), dan laporan laba rugi (income statement) yang nyata. Sayangnya masih banyak pelaku bisnis yang menghitung laporan rugi labanya hanya berdasar feeling analysis alias ‘kayaknya sih udah untung deh’ Huahahaah siapa yang masih begini? Hayoo mulai diubah yuk 😊 

Iya, penting sekali untuk mulai berbenah dan mengelola keuangan secara sehat, baik keuangan pribadi mauapun keuangan usaha, untuk apa? Ya untuk mencapai keuangan ideal, Bahasa kerennya financial freedom. 

Lalu bagaimana cara mencapai keuangan ideal?
  1. Lakukan financial check up secara rutin untuk mengetahui apakah keuangan kita sehat atau sebaliknya. 
  2. Kelola arus kas dengan benar. 
  3. Buat perencanaan keuangan secara cermat. 


Ada 4 parameter untuk mengetahui seberapa sehat keuangan kita:
Apakah punya hutang?
Apakah biaya hidup lebih kecil dari pemasukan?
Apakah sudah punya dana darurat?
Apakah sudah punya tabungan dan investasi?


Cara Mengelola Keuangan UMKM

Detail dari keempat parameter ini akan saya bahas di artikel terpisah yaa, karena penjelasannya sangat menarik, sayang lah kalau ditulis bersamaan di sini, keburu bosan heheeh. 

Dua jam menghadiri workshop ini benar-benar membuka pikiran saya tentang perencanan keuangan usaha, memang sih bidang usaha tidak menjual barang. Tapi sebagai blogger yang bergantung pada invoice dengan jumlah yang nggak pasti setiap bulannya, kemampuan mengelola uang itu justru penting banget. Menurut Bapak Noor Hafid, sebaiknya kita pakai metode sisih, yaitu sisihkan penghasilan untuk dana investasi di depan, baru sisanya kita pakai untuk pengeluaran lain-lain. 

Cara Mengelola Keuangan UMKM
Sisihkan yaa, bukan sisakan.

Semoga ilmu yang saya rangkum dari workshop bersama Ibu Berbagi Bijak dan The Urban Mama ini bisa memberi banyak manfaat ya teman-teman. Yuk bareng-bareng kita rencanakan keuangan yang lebih baik 😊

Be Woman In Business, Not A Woman In Everyone's Business.

20 komentar:

  1. Kategori keuangan yang sehat seperti apa mba?
    aku lagi nabung buat modal usaha nih, tapi masih bingung cara nabungku sudah benar atau belum

    BalasHapus
  2. Aku senang mba datang ke acara Ibu Bijak, mba. Dua kali datang dan selalu kaget ama materi keuangan yang diberikan. Pa sbanget untuk kita :)

    BalasHapus
  3. Wah lengkap banget ilmunya kakak. Aku beruntung banget bisa ikutan acara ini. Soalnya kalau urusan duit suka masih celamitan hahaha

    BalasHapus
  4. wah ada planner dan buku sakunya juga :) terima kasih mba di bahas di blog, aku jadi sedikit paham mengenai keuangan yang sehat, semoga saya bisa menerapkannya ya

    BalasHapus
  5. aku kayaknya harus mulai belajar jadi business nih bukan sekedar busyness XD Pengen dateng ke acaranya tapi lagi gak bisa hiks.. makasih sharingnya kaak ^^

    BalasHapus
  6. Situasi bisnis blogger:

    Modal investasi awal: Sewa domain, sewa hosting, laptop, kamera, kursus SEO, kursus fotografi

    Modal kerja operasional: Barang review-an, konten foto, transportasi ke event

    Biaya Tetap: Kuota internet, FB Ads, biaya hidup diri sendiri

    Kalau invoice per endorse-an bisa menutupi modal kerja operasional, berarti profit. Kalau invoice-nya tidak bisa menutupi modalnya, berarti rugi.

    Kalau semua invoice dalam setahun bisa menutupi semua biaya di atas, berarti blognya sudah break even point.

    BalasHapus
  7. Senang sekali bisa ikutan acara sekece ini. Materinya bermanfaat bgd terutama buat yang mau mulai bisnis seperti aku. Makasih share ilmu kecenya ya mbk

    BalasHapus
  8. Bnyk bgt ilmu yg bisa di dpt dari workshop ini ya, apalg yg emng pngn bner2 berbisnis

    BalasHapus
  9. Memang sebelum bisnis harus liat2 prospek dan situasi keuangan ya, soalnya bisa laba, rugi atau hanya sekedar balik modal hehe

    BalasHapus
  10. Noted Maksay info kece nya. Udah blajar ttg neraca keuangan ini secara mandiri. Baca ini semkin tercerahkan. Bner bgt, sisihkan bukan sisakan :)

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah ya bisa join kelasnya ibu bijak, saya juga kalau ada lagi mau dong ikutan, biar pinternya sama dengan mbak Yoan dalam mengelola keuangan

    BalasHapus
  12. Banyak sekali yang harus dipersiapkan sebelum memulai bisnis ya mba. Jujur aja aku masih suka kerepotan mengatur uang padahal aku nggak punya bisnis apapun. Ini ulasannya memotivasi buat berinvestasi untuk masa depan.

    BalasHapus
  13. Kemampuan mengelola uang yang bijak itu memang harus banget dimiliki oleh seorang Ibu yaa..
    Baik yang punya usaha ataupun yang engga.
    Huuf~
    Cek dan ricek lagi catetan keuangan tiap bulan, selaluuu ada yang bolong.
    Hiiks~

    BalasHapus
  14. Kalo ilmu ini nggak hanya wajib dimiliki pebisnis ya , Mbak. Semua orang juga kurasa paling tidak tau lah beberapa prinsip di ats demi kesehatan keuangan pribadi hehhe

    BalasHapus
  15. Suka deh dengan program visa ini yang mengedukasi perempuan Indonesia untuk memahami bagaimana mengelola yang baik, ga sekedar simpan aja hehehe

    BalasHapus
  16. Penting sekali ya bisa mengatur dan mengelola keuangan secara baik apalagi mereka yang punya usaha agar saya bisa berjalan lancar

    BalasHapus
  17. Dalem banget tuh sebutannya Mbak. Busyness? Hehehee beberapa teman2ku yg pada buka usaha sepertinya mengalami ini. Karena, bisnisnya hanya bertahan 6 bulan bahkan 1 bulan karena bosan.

    BalasHapus
  18. Bermanfaat banget ilmunya ya nih buat emak2 kayak kita biar tetap berdikari hehehe

    BalasHapus
  19. Hahaha jleb banget saat baca yang bagian business atau busyness. Kadang suka sok sibuk tapi tidak menghasilkan sesuai harapan ya. Duuuh jadi beneran pengin punya bisnis yang dijalalankan nih, juga tidak mencampuradukkan keuangan usaha dengan keuangan keluarga.

    BalasHapus
  20. Ilmu keuangan mbak Prita ini emang yahud dan kalau ikutan suka langsung inget dosa hahaha. Tapi seneng jadinya ilmu keuangan bertambah yah hehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkomentar dengan baik ya temans, maaf sementara saya moderasi dulu :)